Rabu, 07 November 2012

UNTUKMU AYAH

UNTUKMU AYAH

Posted on March 6th, 2012 by by admin
tangan kekar nan lembut itu
menyentuh pundakku
pelan penuh kasih
‘ada apa nduk kok bersedih?”
aku menghambur dalam dekapan kasih sayang beliau
ingin tumpahkan segala gundah gulana
ingin kuadukan segala keluh kesah dijiwa ini
biar sedikit ringan beban bhatinku
dibelainya rambutku yang panjang penuh kasih sayang
betapa indah kurasakan kasih sayang tulus seorang ayah
“kenapa kau tak pulang saja anakku?”
pertanyaan itu menyentakku
aku terhenyak
terjaga dari tidurku
aaaccch ternyata aku hanya mimpi
aku ketemu ayahku lagi
disaat aku lagi sedang tidak bahagia
beliau selalu hadir
meneduhkan jiwaku
keterikatan bhatin ini sungguh ada
walo beliau sudah pergi begitu lama
ayah andai kau masih disini
betapa aku bisa adukan segala keluh kesahku untukmu
mungkin tak akan kurasakan lagi hidup seperti ini
kini tinggal kenangan yang terpatri indah
akan namamu ayah
hanya sebait doa ditiap sujud malamku untukmu
semoga kau tenang berada disana
aku berjanji hanya untukmu ayah
aku tak akan mengecewakan harapan harapanmu
aku akan berusaha selalu berbhakti
walo dengan cara yang berbeda
hanya doa yang anakmu ini mampu lakukan
untukmu ayahku
anakmu ini selalu merindukanmu

Surat Untuk IBU

Posted on October 6th, 2011 by by admin
Aku selalu mengatur batu yang ingin menangis dalam penatnya,
Tetapi batu yang aku singgahi melebihi jauhnya elang yang terbang di angkasa lepas.
Rakitan demi rakitan aku perjuangkan untuk mendapatakan senyuman dalam khayal yang aku persembahkan untuk mereka yang haus akan rasa sayang,
Namun, .
Malam selalu bersahaya dan berusaha memanggil sinar yang takakan pernah aku dapatkan,
Karena semua sinar itu selalu penuh tanda Tanya bagi pelangi yang sedang ingin membuat warna baru,
Lampu-lampu jalan pun selalu mentertawakan hal yang aku jalani,
Seakan-akan,
Sayap yang ku pinjam beberapa hari yang lalu,
Di beritakan di atas langit yang biru, , ,
Begitu nafsunya aku menghitung segala yang aku tebarkan,
Namun aku tak pernah tau, ,
Betapa pilunya sungai yang pernah aku temui sekaligus aku singgahi,
Dan disana banyak penghuni yang merindukan sosok seorang ibu,
Meratapi betapa menyesakkan dada mereka tanpa senyumannya,
Dan aku pun mendapatkan pengalaman baru,
Yaitu, meneteskan air mata bersama orang-orang yang penat dalan perjalanan..
Ohh ibu
Begitu ku ingin mencabik kertas perlayaran ku yang indah itu,
Dan berusaha tuk mencari kompas yang pernah kau selipkan.
Aku ingin memperkenalkan semua samudra yang pernah aku kunjungi,
Namun ku tak bisa kembali,
Setiap jembatan yang aku temui , ,
Selalu menghina ku seketika lumpuh..
Adakah wahana baru untuk ku ibu..?
Aku adalah orang yang selalu haus akan selera ku,
Dan aku adalah orang yang sangat egois dalam perkataan mu,
Masih adakah senyuman yang pernah kau berikan untuk ku ibu?
Aku meyakini segala kepalsuan dunia tanpa kompas mu,
Dan aku selalu berusaha memahami setiap penemuan butaku,
Yang membuat ku tak pernah nyaman dalam istana yang aku rancang sendiri.
Ibu, ,
Boleh kah aku kembali?
Kembali dalam kerutnya kening mu?
Aku akan menyaksikan betapa terlambatnya aku dalam menghafal segala senyum mu, dan Jangan pergi ibu,
Sebelum aku bisa kembali dalam batin mu.

Kamis, 01 November 2012

Majulah Terus Siswa Indonesia
Dengar, dengar, dengarlah isi tulisan ini
Hanya kepadamu harapan ku sandangkan
Hanya kepadamu cita- cita dipertaruhkan
Tak ada sesuatu yang tak mungkin bagimu
Bangkitlah melawan arus yang terus mendera
Kuasailah dirimu dengan sikap optimis
Paculah laju kudamu sekencang-kencangnya
Lawanlah bebatuan terjal yang mengusik di jalanan
Ingat, Engkau adalah harapan, engkau adalah masa depan
Masa depan ada di tanganmu
Harapan terpendam ada di pundakmu
Nasib bangsa engkau yang menentukan